Liputankota – Sebanyak 3.600 alat rapid test Corona sudah diterima Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Alat rapid test siap didistribusikan ke 8 kabupaten dan kota serta 1 RSUB sebagai RS pusat rujukan Covid di Provinsi Banten.
“Bantuan rapid test dari Pemerintah Pusat baru kami terima tadi pagi. Besok akan kami distribusikan ke Dinkes kabupaten/kota dan RSU di Banten,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, dr. Ati Pramudji Hastuti, Rabu (25/3/2020).
Rapid test akan diprioritaskan bagi pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), petugas kesehatan yang kontak erat dengan PDP,l dan masyarakat yang melalukan kontak erat dengan kasus terkonfirmasi/positif.
“Di Banten ada 113 rumah sakit untuk ODP, 4 rumah sakit rujukan PDP dan 1 rumah sakit pusat rujukan Covid-19. Diharapkan dapat menyediakan bed isolasi bagi seluruh pasien Covid yang berasal dari seluruh wilayah Banten,” ujar Ati yang juga juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Banten.
Selain alat rapid test, 5.000 unit alat pelindung diri (APD) berupa baju cover all telah diterima dan sudah didistribusikan ke Dinkes 8 kabupaten dan kota.
Berdasarkan update data hari ini, pasien-pasien yang terkonfirmasi atau positif Covid-19 berasal dari Tangerang Raya, sedangkan kabupaten/kota lainnya belum ada.
Berita lain: Cegah Corona, Pasar Rangkasbitung Disemprot Disinfektan.
Oleh karenanya, sebagai upaya menekan Covid-19 di Banten, pihaknya melakukan penapisan melalui PIC masing-masing RS yang akan merujuk ke PIC RS Banten untuk menjelaskan kondisi pasien yang akan dirujuk ke RSU Banten.
“Upaya menekan angka Covid-19 di Provinsi Banten juga dilakukan oleh Pemprov Banten dengan komunikasi risiko secara langsung dan tidak langsung, physical distancing, penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, memberlakukan WFH (work from home), SFH (school from home), tracing kontak klinis dan non klinis, penambahan ruang/bed isolasi dan pengendalian harga dan ketersediaan bahan pokok serta alat-alat kesehatan,” paparnya.(Def)
Komentar