Poltekkes Kemenkes Jakarta II Kembangkan HFNC Lokal Berbiaya Rendah

Liputankota-Kembangkan Aircov-19, High Flow Nasal Canulla (HFNC) berbiaya rendah, tim gabungan Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesesehatan (Poltekkes) Kemenkes Jakarta II berusaha untuk memenuhi kebutuhan alat bantu peralatan kesehatan yang handal di tengah pandemi Covid-19.

HFNC merupakan terapi oksigen melalui nasal canulla dengan aliran tinggi oksigen yang telah dihangatkan dan dilembabkan dengan pengaturan tingkat fraksi oksigen (FiO2) sesuai kebutuhan.

Dalam siaran persnya, Tim HFNC yang diketuai oleh Ernia Susana, S.T, M.Si telah mengikuti bimbingan teknis I dari BPFK (Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan) bersama empat pengembang lainnya, Senin (4/5/2020).

Liputankota.com
Tim gabungan Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesesehatan (Poltekkes) Kemenkes Jakarta II mengembangkan AIRCOV-19, High Flow Nasal Canulla (HFNC) lokal berbiaya rendah.(tom)

Dalam kegiatan tersebut, setiap pengembang diminta mempresentasikan dan mendemonstrasikan prototypenya kepada masing-masing tim penilai BPFK.

Selanjutnya tim penilai akan memberikan masukan dan saran perbaikan untuk dilengkapi sebelum uji produksi berlangsung. Saat ini tercatat telah ada 28 pengembang peralatan kesehatan untuk penanganan Covid-19.

Keunggulan AIRCOV-19 adalah hemat biaya produksi, bentuknya ringkas dan sederhana, pengoperasian menggunakan battere dan telah dilengkapi pulse oxymetri (SPO2) sebagai alat monitor kadar oksigen dalam darah serta aman karena telah mempertimbangkan aspek infeksi nosokomial.

Liputankota.com
Tim gabungan Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesesehatan (Poltekkes) Kemenkes Jakarta II mengembangkan AIRCOV-19, High Flow Nasal Canulla (HFNC) lokal berbiaya rendah.(tom)

Kegiatan pengembangan HFNC ini didukung oleh ikatan profesi Elektromedik (IKATEMI).

Dilansir dari Healthline, Covid-19 adalah penyakit pernapasan, sehingga biasanya paru-paru khususnya alveoli yang akan terkena lebih dulu.

Berita Lain: PSBB, Satpol PP Kabupaten Tangerang Segel Ramayana Cikupa.

Tingkat keparahan Covid-19 bervariasi dari gejala ringan, tanpa gejala hingga sindrom gangguan pernapasan akut.

Jumlah PDP yang ditangani pastinya lebih banyak. Pada saat ini penanganan Covid-19 membutuhkan adanya alat bantu pernafasan untuk mencegah PDP jatuh ke fase stage 3 yaitu gagal nafas ARDS yang lebih berat, baik karena Covid-19 maupun diperparah dengan adanya penyakit klinis penyerta.

Artikel pada journal Heart & Lung dan European Respiratory menyatakan HFNC efektif pada pasien Covid-19 stage 1 (early infection) dan stage 2 (short of breath hipoxya).(Tom)

Komentar