Liputankota – Belasan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Lebak (Imala) berunjuk rasa, Senin (14/9/2020), mengkritik sikap DPRD Lebak terkait marah-marahnya Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya kepada anggota DPRD Musa Weliansyah saat rapat paripurna beberapa waktu yang lalu.
Mengenakan pakaian daster, mahasiswa membawa spanduk bertuliskan sindiran kepada para wakil rakyat.
“Indonesia butuh masker – DPRD Lebak butuh daster,” demikian bunyi tulisan di salah satu spanduk yang dibentangkan mahasiswa kemudian dipasang di pagar kantor DPRD.
“Seolah DPRD ini berada di bawah ketiak eksekutif,” kata korlap aksi, Doni Permana.
Mahasiswa menilai, sebagaimana seharusnya, DPRD Lebak justru tidak menunjukkan kinerjanya secara maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
“Hari ini DPRD Lebak lemah, tidak ada keberanian seolah fungsi kontrol tidak dilakukan. Jadi kalau eksekutif bilang A ya DPRD A saja, nurut saja,” ucap Doni.
Kecewa dengan kinerja dan sikap DPRD, mahasiswa melampar daster ke halaman gedung DPRD.
“Kasihin aja Pak kalau anggota DPRD Lebak enggak berani suruh pakai daster aja,” teriak salah seorang mahasiswa.
Menemui mahasiswa, anggota DPRD Lebak dari Fraksi PDI Perjuangan, Enden Mahyudin, menilai, marah-marahnya itu sudah menjadi gaya yang harus dipahami.
“Beliau bukan marah-marah. Itu kan memang gaya dan tipikal bupati seperti itu yang harus dipahami,” pungkasnya.(Def)
Komentar