Liputankota – Warga Desa Rawa Rengas, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang kembali melakukan aksi rasa di Jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Senin (10/8/2020).
Warga mendesak agar pembayaran ganti rugi lahan Runway 3 Bandara Soetta segera diselesaikan.
Belum dibayarnya lahan dikarenakan adanya sengketa dengan salah seorang bernama Seanturi yang mengklaim memiliki surat tanah 62 bidang seluas 2,7 hektar. Dan anggaran tersebut secara prosedur hukum dikonsinyasi ke Pengadilan Negeri (PN) Tangerang sejak tahun 2017.
Koordinator aksi, Wawan, mengungkapkan, tuntutan warga untuk meminta kepada panitia pembebasan lahan yakni PT Angkasa Pura II, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang dan PN Tangerang untuk menjalankan Surat Keputusan Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) atau Kepala BPN pusat nomor BP.02.01/2139/XI/2019 tentang Petunjuk Atas Permasalahan Kegiatan Pengadaan Tanah.
Menurut dia, pihak panitia telah menyembunyikan mandat surat tersebut yang keluar sejak 27 November 2019. Karena sebelum menggelar aksi, warga telah beraudiensi dengan Kepala BPN Kabupaten Tangerang, namun malah melempar urusan kepada pengadilan dan meminta petunjuk kepada Kanwil BPN Provinsi Banten.
“Mereka semua menutupi Surat Keputusan Menteri ATR/BPN. Kami saja baru mendapat surat itu dalan bulan Juli dari orang baik yang bertugas di BPN Kabupaten Tangerang,” ungkap Wawan kepada wartawan.
Dibeberkan Wawan, salah satu poin penting yang jelas adalah pengklaim tanah jika tidak mendaftarkan gugatan ke pengadilan selama 30 hari, maka klaim tersebut akan terhapus.
“Dan tentu uang ganti kerugian yang dikonsinyasi ke pengadilan negeri dapat dibayarkan kepada yang berhak sesuai daftar pengumuman yaitu kami. Kami ini sudah menetap di sini dari turun temurun nenek buyut kami dan ada bukti tanahnya. Jadi kami sah secara hukum,” tegasnya.
Dirinya bersama warga akan melakukan aksi menutup akses Jalan Perimeter Utara sampai pada 17 Agustus 2020 jika tidak mendapat kepastian untuk dibayar oleh panitia pembebasan lahan.
Warga sempat bersitegang dengan aparat keamanan karena aksi diwarnai pembakaran kursi. Warga juga membawa bendera kuning sebagai simbol kematian dan merah putih menyambut hari kemerdekaan.(Def/Ica)
Komentar