Liputankota – Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Turidi Susanto, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan anggota Komisi III DPR RI dan masyarakat akan membentuk tim appraisal independen untuk menaksir harga tanah yang terdampak gusuran proyek Tol Kunciran-Cengkareng.
“Jadi jumlah rupiah itu menjadi materi gugatan kita bagaimana caranya supaya sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat,” kata Turidi, Kamis (10/9/2020).
Turidi menjelaskan, beberapa angka yang telah disampaikan oleh warga akan dikaji dengan membandingkan angka yang telah ditaksir oleh tim appraisal independen yang nantinya akan dibentuk.
“Kita tunjuk, kompetensi mereka (Tim Apresial-red) yang menentukan harga itu, jadi kita berharap ada mediasi untuk mempercepat proses gugatan hukum,” ujarnya.
Untuk membantu warga Jurumudi, Kecamatan Benda yang tergusur, DPRD Kota Tangerang memberikan bantuan berupa uang Rp15 juta, sayur mayur dan buah-buahan.
“Masyarakat sekarang dalam kondisi labil, makanya kami dari DPRD memberikan bantuan, semangat dan support kepada saudara-saudara kita, tetapi tentunya dengan terus menjaga protokol kesehatan. Dan bantuan uang berikut sayur mayur dan buah-buahan juga sudah kita serahkan pada warga,” kata Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo.
Meski demikian, Gatot berharap perjuangan yang saat ini tengah dilakukan oleh masyarakat tidak sia-sia dengan terciptanya klaster baru penyebaran Covid-19.
“Jadi kita terus ingatkan protokol kesehatan,” ujar Gatot.
Gatot menilai kehadiran beberapa unsur masyarakat dan pihak aparat keamanan dalam menanggulangi trauma yang dialami warga khususnya anak-anak, menandakan bahwa masyarakat yang saat ini terkena dampak tidak sendiri dalam menghadapi persoalan tersebut.
“Di sini kita melihat secara langsung ada adik-adik dari mahasiswa, ada TNI/Polri. Ini bukti semangat Indonesia dalam bergotong royong dan kami di sini melihat ini adalah miniatur Indonesia yang penuh dengan suasana kekeluargaan,” tuturnya.
Dedi salah seorang warga korban gusuran menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian DPRD Kota Tangerang.
“Terima kasih atas apa yang sudah diberikan oleh dewan-dewan kita, uang dan bantuan yang lain sudah kami terima. Ya paling tidak ini adalah kewajiban mereka selaku pemerintahan di sini,” kata Dedi.
Namun, ia menyayangkan lambannya pihak terkait dalam menangani permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat korban gusuran.
“Ini urusan sosial dan saya berharap dari Dinas Sosial ikut peduli, ya tolonglah kami diperhatikan. Ini bukan bencara alam karena ini adalah bencana yang direncanakan. Sudah tahu kami dieksekusi, masa sih penanganannya bisa lamban begini,” keluhnya..
“Kelurahan dan kecamatan juga sama, sampai saat ini belum ada bantuannya sama sekali. Ya minimal apalah buat di dapur umum yang udah dibuka FPI buat kami,” ucapnya.(Def/May)
Komentar